Trembesi adalah salah satu jenis pohon peneduh yang
tingginya bisa mencapai 40 meter dan diameter batang 4,5 meter. Nama latin
pohon Trembesi adalah Albizia Saman (Jack.) Merr. sinonim Samanea saman (Jack.)
Merr. Disebut juga pohon Hujan (rain Tree) atau Ki Hujan. Julukan lain untuk
pohon ini adalah Saman dan Monkey Pod.
Aslinya pohon ini berasal dari Amerika Selatan.
Namun secara natural Trembesi hidup dalam cuaca tropis. Karena itu kini Trembesi
tumbuh di daerah tropis termasuk di Indonesia.
Disebut pohon Hujan atau Ki Hujan karena air
sering menetes dari tajuknya yang disebabkan kemampuannya menyerap air tanah
yang kuat. Daunnya berbentuk bulat sebesar koin sangat sensitif terhadap cahaya.
Daun akan menutup jika cuaca mendung
atau gelap.
Salah satu karakteristik pohon Trembesi adalah
dahan pohonnya yang tumbuh membentuk seperti payung. Karakteristik tersebut
membuat tempat di bawah dan sekitar pohon menjadi teduh. Karena itu Trembesi cocok ditanam di ruang publik yang sangat luas
seperti taman atau halaman sekolah.
Pohon Trembesi juga memiliki kemampuan yang lebih
besar dalam menyerap gas karbon dioksida disbanding pohon lain. Menurut Dr. Ir.
Endes N. Dahlan, dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Trembesi
mampu menyerap 28,5 ton gas karon dioksida per tahun. Bandingkan dengan pohon
lain yang rata-rata hanya mampu menyerap 1 ton gas CO2 dalam 20 tahun.
Melihat fakta tersebut, Pemerintah dan Djarum
Foundation memilih pohon Trembesi dalam Program
Djarum Tress for Life. Pemerintah dan Djarum Foundation bekerja sama dalam program
penananam pohon Trembesi yang dimulai tahun 2010. Penanaman pohon Trembesi
dilakukan di tepi jalan sepanjang 1.350 km dari Anyer propinsi Banten hingga
Banyuwangi, Jawa Timur.
Referensi:
-
id.wikipedia.org
-
Kompas
Sumber foto: baltyra dot com